Hadits sohih

-Tanda orang munafiq

عن أبى هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه والسلام اَيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ اِذَاحَدَثَ كَذَبَ وَاِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَاِذَاؤْتُمِنَ خَانَ
29. Dari Abu Hurairah RA katanya:
“Rasulullah SAW bersabda :” Tanda orang munafiq (beriman palsu) itu tiga : Apabila bercerita, dia bohong. Apabila berjanji, dia ingkar. Apabila dipercaya (diberi tanggung jawab), dia berkhianat.”


-Memeanggil kafir kepada orang lain

عن أبى ذر قال قال رسول الله صلى الله عليه والسلام لَيْسَ مِنْ رَجُلٍ اِدَّعَى لِغَيْرِأَبِيْهِ وَهُوَ يَعْلَمُهُ إِلاَّكَفَرَ وَمَنِ ادَّعَى مَالَيْسَ لَهُ فَلَيْسَ مِنَّا وَلْيَتَبَوَّأْمَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ وَمَنْ دَعَا رَجُلاً بِالْكُفْرِ اَوْ قَالَ عَدُوَّ اللهِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ اِلاَّ حَارَعَلَيْهِ
30. Dari Abu Dzar RA katanya:
“Rasulullah SAW bersabda : “Seorang yang mengaku anak dari orang yang bukan bapaknya, sedang dia mengetahuinya, dia menjadi kafir. Dan barang siapa yang mengaku milik orang lain adalah miliknya, maka dia bukan dari golongan kita danhendaklah dia mendiami tempatnya dalam neraka. Dan Barang siapa memanggil kafir atau musuh Allah pada seseorang, sedang orang itu bukan demikian, maka panggilan (kafir atau musuh Allah) itu kembali kepadanya.”

-Orang sombong tidak akan masuk surga

عن عبد الله بن مسعود قال قال رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه والسلام لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُوْنَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنًا قَالَ إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ اَلْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وّغَمْطُ النَّاسِ
46. Dari Abdullah bin Mas’ud RA berkata :
“Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan masuk kedalam surga, seseorang yang didalam hatinya terdapat kesombongan (takabur) seumpama biji sawi.” Seorang laki-laki bertanya :”Sesungguhnya ada seseorang yang menyukai supaya bajunya bagus dan sandalnya bagus.” Nabi menjawab : “Sesungguhnya Alla itu Indah, Dia menyukai keindahan. Kesombongan itu menolak kebenaran dan memandang rendah orang lain.”
عن عبد الله قال قال رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه والسلام لاَيَدْخُلُ النَّارَ اَحَدٌ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ اِيْمَاٍن وَلاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرِيَاءٍ
47. Dari Abdullah RA berkata:
“Rasulullah SAW bersabda : “Tidak akan masuk kedalam neraka, seseorang yang didalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi. Tidak akan masuk kedalam surga, seseorang yang didalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi.”

-Tanggung jawab seorang pejabat

عَنْ مَعْقِلٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ:
مَا مِنْ أَمِيْرٍ يَلِي أَمْرَ الْمُسْلِمِيْنَ، ثُمَّ لاَ يَجْهَدُ لَهُمْ وَيَنْصَحُ إِلاَّ لمَ ْيَدْخُلْ مَعَهُمُ الْجَنَّةَ
Hadis riwayat Ma’qil bin Yasar Radhiyallahu’anhu , ia berkata :
“Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Seorang pejabat yang mengurusi urusan kaum Muslimin, tetapi dia tidak bersungguh-sungguh (dalam menjalankan tugasnya) dan tidak jujur terhadap mereka, dia tidak akan masuk surga bersama mereka.”

-Mati syahid karna mempertahankan hak milik

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ قَالَ:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم. فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ! أَرَأَيْتَ إِنْ جَاءَ رَجُلٌ يُرِيْدُ أَخْذَ مَالِي؟ قَالَ “فَلاَ تُعْطِهِ مَالَكَ” قَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ قَاتَلَنِي؟ قَالَ “قَاتِلْهُ” قَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلَنِي؟ قَالَ “فَأَنْتَ شَهِيْدٌ” قَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلْتُهُ؟ قَالَ :هُوَ فِي النَّارِ
Hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
“Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan menanyakan: “Ya Rasulullah! Bagaimana menurutmu, kalau datang seseorang hendak mengambil hartaku?” Jawab Nabi: “Jangan egnkau berikan hartamu kepadanya!” Tanya laki-laki: “Bagaimana menurutmu, kalau dia memerangiku?” Nabi menjawab: “Perangi dia!”. Tanya laki-laki: “Bagaimana kalau dia membunuhku?” Nabi menjawab: “Maka engkau mati syahid!” Laki-laki bertanya: “Bagaimana kalau saya membunuhnya?” Nabi menjawab: “Maka dia masuk neraka”

-Cara mandi jinabat


كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم، إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ، يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ. ثُمَّ يَفْرُغُ بِيَمِيْنِهِ عَلَى شِمَالِهِ. فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ. ثُمَّ يَتَوَضَأُ وُضُوْئَهُ لِلصَّلاَةِ. ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ. فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُوْلِ الشَّعْرِ. حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدِ اسْتَبْرَأَ، حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ حَفَنَاتٍ. ثُمَّ أَفَاضَ عَلىَ سَائِرِ جَسَدِهِ. ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ
Hadits riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam jika mandi jinabat, beliau memulai dengan membasuh kedua tangan, lalu menuangkan air dengan tangan kanan ke tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan. Setelah itu berwudhu seperti wudhu untuk salat lalu mengguyurkan air dan dengan jari-jemari, beliau menyelai pangkal rambut sampai nampak merata ke seluruh tubuh. Kemudian beliau menciduk dengan kedua tangan dan dibasuhkan ke kepala, tiga cidukan, kemudian mengguyur seluruh tubuh dan (terakhir) membasuh kedua kaki beliau
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ؛ قَالَ: حَدَثَتْنِي خَالَتِي مَيْمُوْنَةُ قَالَتْ:
أَدْنَيْتُ لِرَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم غَسْلَهُ مِنَ الْجَنَابَةِ. فَغَسَلَ كَفَّيْهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا. ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فِي اْلإِنَاءِ. ثُمَّ أَفْرَغَ بِهِ عَلَى فَرْجِهِ، وَغَسَلَهُ بِشِمَالِهِ. ثُمَّ ضَرَبَ بِشِمَالِهِ اْلأَرْضَ. فَدَلَّكَهَا دَلْكًا شَدِيْدًا. ثُمَّ تَوَضَأَ وُضُوْءَهُ لِلصَّلاَةِ. ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ حَفَنَاتٍ مِلْءَ كَفِّهِ. ثُمَّ غَسَلَ سَائِرَ جَسَدِهِ. ثُمَّ تَنْحَى عَنْ مَقَامِهِ ذَلِكَ. فَغَسَلَ رِجْلَيْهِ. ثُمَّ أَتَيْتُهُ بِالْمِنْدِيْلِ فَرَدَّهُ
Hadits riwayat Maimunah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku pernah menyodorkan air kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk mandi jinabat. Beliau membasuh kedua telapak tangan, dua atau tiga kali, kemudian memasukkan tangan ke dalam wadah dan menuangkan air pada kemaluan beliau dan membasuhnya dengan tangan kiri. Setelah itu menekan tangan kiri ke tanah dan menggosoknya keras-keras, lalu berwudhu seperti wudhu salat, kemudian menuangkan air ke kepala tiga kali cidukan telapak tangan. Selanjutnya beliau membasuh seluruh tubuh lalu bergeser dari tempat semula dan membasuh kedua kaki kemudian aku mengambil sapu tangan untuk beliau, tetapi beliau mengembalikan

-Ukuran air yang di sunnahkan untuk mandi jinabat


كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَتَوَضَأُ بِالْمُدِّ وَيَغْتَسِلُ بِالصَّاعِ إِلَى خَمْسَةِ أَمْدَادٍ.
 Hadits riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi Shallallahu alaihi wassalam wudhu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sha’ sampai 5 mud air.
(1 mud = ¾ liter , 1 sha’= 4 mud )
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِالرَّحْمَنِ. قَالَ:
دَخَلْتُ عَلَى عَائِشَةَ، أَنَا وَأَخُوْهَا مِنَ الرَّضَاعَةِ. فَسَأَلَهَا عَنْ غُسْلِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم مِنَ الْجَنَابَةِ؟ فَدَعَتْ بِإِنَاءِ قَدْرِ الصَّاعِ. فَاغْتَسَلَتْ. وَبَيْنَنَا وَبَيْنَهَا سَتْرٌ. وَأَفْرَغَتْ عَلَى رَأْسِهَا ثَلاَثًا. قَالَ: وَكَانَ أَزْوَاجُ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم يَأْخُذْنَ مِنْ رُؤُوْسِهِنَّ حَتَّى تَكُوْنَ كَالْوَفْرَةِ
 Hadits riwayat Aisyah Radhiyallahu’anha:
Dari Abu Salamah bin Abdurrahman, ia berkata: Aku dan saudara laki-laki sepersusuannya mendatangi Aisyah, kemudian saudaranya itu bertanya tentang cara mandi jinabat Nabi Shallallahu alaihi wassalam Aisyah minta wadah ukuran satu sha`, lalu ia mandi. Ada tabir antara kami dan dia. Ia menuangkan air di kepala tiga kali. Kata Abu Salamah: Istri-istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam selalu memendekkan rambut mereka sampai telinga

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ؛ قَالَ: أَخْبَرَتْنِي مَيْمُوْنَةُ؛ أَنَّهَا كَانَتْ تَغْتَسِلُ، هِيَ وَالنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم، فِي إِنَاءٍ وَاحِدٍ.
 Hadits riwayat Maimunah Radhiyallahu’anha, istri Nabi Shallallahu alaihi wassalamDari Ibnu Abbas, ia berkata: Maimunah mengabarkan kepadaku bahwa ia mandi bersama Nabi Shallallahu alaihi wassalam dalam satu bak
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ؛ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَغْتَسِلُ بِفَضْلِ مَيْمُوْنَةَ.
Hadits riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mandi dengan air sisa mandi Maimunah
عَنْ أَنَسٍ؛ قَالَ:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَغْتَسِلُ بِخَمْسِ مَكَاكِيْكَ. وَيَتَوَضَأُ بِمُكُوْكٍ
 Hadits riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam mandi dengan lima makkuk (1 makkuk=4,717 liter) air dan berwudhu dengan satu makkuk

-Sunnah tiga kali mengguyur air di kepala ketika mandi janabat


 تَمَارَوْا فِي الْغُسْلِ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم. فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ: أَمَّا أَنَا، فَإِنِّي أَغْسِلُ رَأْسِي كَذَا وَكَذَا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم “أَمَّا أَنَا، فَإِنِّي أَفِيْضُ عَلَى رَأْسِي ثَلاَثَ أَكُفٍّ”.
 Hadits riwayat Jubair bin Muth`im Radhiyallahu’anhu:
Di hadapan Rasulullah para sahabat saling berselisih dalam masalah mandi. Sebagian mereka berkata: Kalau aku, aku mencuci kepalaku seperti ini, seperti ini. Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Adapun aku, aku menuangkan air ke kepalaku dengan tiga cidukan tangan.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِاللهِ؛ أَنَّ وَفْدَ ثَقِيْفٍ سَأَلُوْا النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالُوْا:
إِنَّ أَرْضَنَا أَرْضٌ بَارِدَةٌ. فَكَيْفَ بِالْغُسْلِ؟ فَقَالَ “أَمَّا أَنَا، فَأَفْرُغُ عَلَى رَأْسِي ثَلاَثًا”.
 Hadits riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa delegasi Tsaqif bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam: Sesungguhnya daerah kami adalah daerah dingin, bagaimana cara kami mandi? Beliau bersabda: Adapun aku, aku menuangkan air di kepalaku tiga kali.

0 komentar:

Posting Komentar